..Waktu untuk Berdiam Diri (Belajar dari Rajawali)

Saya  belajar tentang kehidupan rajawali. Rajawali adalah salah satu unggas yang bisa memiliki umur yang sangat panjang. Bisa mencapai 20,30 bahkan ada yang empat puluh tahun. Bandingkan dengan jenis unggas-unggas yang lain. Kemungkinannya dua, tiga atau empat tahun saja dan ia akan mati. Mengapa rajawali bisa memiliki usia yang begitu panjang?

Ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Salah satunya rajawali memiliki siklus paruh umur. Yang disebut dengan siklus paruh umur adalah rajawali mengalami kesakitan. Sakit itu bentuknya secara fisik adalah rontoknya bulu-bulu. Baik bulu ekor atau bulu sayap, bulu yang cukup besar yang ada batangnya. Bahkan bulu-bulu yang kecil bisa mengalami kerontokkan. Nah kalau bulu-bulunya rontok, rajawali tidak bisa terbang. Dia akan sakit dan tidak bisa terbang. Apa yang terjadi dengan rajawali? Untuk bisa bertahan hidup dia harus berjemur. Berjemur dari hari ke hari, minggu ke minggu karena sinar matahari akan mempercepat proses penyembuhan. Dengan dia menunggu dan berjemur ternyata ada hormon-hormon yang baru yang bisa diproduksi dalam tubuh rajawali. Dan hormon itu membuat bulunya tumbuh kembali. Dan bukan hanya bulunya tumbuh kembali, tapi sel-sel otot dan sel-sel tulangnya diperbaharui.
Kalau rajawali pada saat bulunya rontok dia kesakitan dan nekat terbang dia akan jatuh tidak akan bisa kembali ke sarangnya lagi. Karena dia tidak ada pilihan lain selain dia menunggu dan berjemur selama berminggu-minggu bahkan kadang berbulan-bulan supaya dia sembuh. Yang menarik adalah jika dia bersikap dengan tepat, dan rajawali menjadi sembuh maka dia akan hidup dua kali masa saat hal itu terjadi. Maka disebut siklus paruh umur. Ketika dia sakit umurnya sekitar lima, enam tahun. Begitu dia bersikap yang tepat, maka dia akan hidup enam tahun lagi. Maka rajawali akan terjadi siklus pada tahun yang kesepuluh akan mengalami hal yang serupa. Dia bersikap yang tepat akan memperpanjang lagi umurnya. Itulah rahasia kenapa rajawali bisa hidup panjang. Setiap dia mengalami kesakitan, dia berdiam di sarang, dia berjemur dan menunggu.

Bagaimana dengan makanannya. Tentu dia harus makan dari belas kasihan rajawali yang lain. Suatu sikap kondisi yang tentunya tidak enak. Makan dari belas kasihan orang lain. Tapi kalau dia mencoba mencari makanan sendiri, dia akan jatuh dan terjun ke bawah pohon-pohon, tidak bisa kembali ke sarang dan akan mati. Ini adalah sebuah siklus hidup.

Kita perlu belajar karena kadang-kadang hidup kita seperti rajawali. Kita mengalami rontok bulu. Bulu bisa berbicara soal pekerjaan, mengalami PHK. Bagi seorang pengusaha bulu bisa berarti soal bisnisnya yang sepi, divisi demi divisi gagal, keadaan merugikan, bahkan kalau yang sangat terpaksa sampai ada yang menutup usahanya. Saat yang sangat menyakitkan di mana dia tinggal dirumah makan dari belas kasihan orang lain. Teman-teman yang mengajaknya makan, atau mengajaknya pergi di suatu kegiatan dan dia harus dibayari pergi kesana kemari. Hidup dari belas kasihan orang lain. Mungkin dia merasa malu dan dia tidak tahan. Dia jual beberapa barangnya untuk memulai usaha kembali. Dia jatuh dan makin hancur lagi. Dia hidup dari belas kasihan orang lain lagi. Dia tidak tahan dan malu,dia hutang dan mencoba untuk usaha lagi. Makin habis dan makin minus.

Sikap yang terbaik saat mengalami hal-hal seperti itu, kita harus berdiam diri. Berdiam diri seperti rajawali. Saat-saat berdiam diri digunakan untuk introspeksi. Untuk melihat peluang dan menganalisa dengan jeli. Saat berdiam diri kita pakai untuk berhubungan dengan Yang Maha Kuasa. Karena sering masa-masa seperti itu seorang manusia menemukan jati dirinya. Menemukan tujuan hidupnya. Miliki teman-teman yang positif. Ikuti seminar-seminar yang baik dan positif yang membentuk citra diri, membentuk kepribadian. Lalu dengan bijaksana dan hati-hati nilai dan telaah setiap peluang usaha.

Jangan melangkah sebelum ada hal-hal yang meneguhkan dan meyakinkan. Karena ada saatnya, manusia dalam hidup ini mengambil saat untuk istirahat, untuk retreat secara pribadi. Untuk merefleksikan apa yang sebenarnya dia cari dalam hidupnya. Ketika engkau menemukan tujuan hidup yang baik dan mulia, engkau akan mendapatkan gairah yang baru dalam kehidupan. Itulah tanda saatnya kesembuhan telah tiba. Tetapi jangan memaksa diri, ketika keluarga tidak sehati, suami-istri tidak sehati, teman-teman tidak mendukung hanya karena malu, atau memaksa untuk memulai suatu usaha baru. Cukup banyak orang yang gagal dan semakin terpuruk. Karena sebenarnya saatnya bagi dia untuk berdiam diri mencari arti hidup ini.

Ketika seseorang mendapatkan sebuah arti hidup sebuah tujuan yang mulia. Dan orang bangkit dari tujuan yang baik tadi dan memulai suatu usaha,banyak orang meraih sukses yang luar biasa. Ketika memulai suatu usaha dilandasi sebuah filosofi tujuan hidup yang mulia. Dengan demikan dia akan hidup lebih baik, lebih sehat dan bergairah. Itulah yang bisa kita pelajari hari ini dari kehidupan rajawali.

Source: Facebook

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.