Jerapah: Kesediaan Menolong
Yang menarik dari kehidupan binatang jerapah selain badannya yang tinggi, mereka hidup dalam sebuah komunal. Agar dapat bertahan hidup dalam kawanan, jerapah harus terus menerus siap sedia untuk menolong. Jika keadaan menuntut mereka berjaga-jaga membela kawanan atau menjadi pengasuh bay-bayi anggota kawanan yang lain, maka mereka selalu sedia untuk menolong. Ada induk-induk jerapah yang selalu siap menolong untuk mengasuh bayi-bayi jerapah dari induk-induk lainnya yang sedang melakukan tugas tertentu. Cukup menarik bahwa mereka memiliki sikap kesediaan.
Dalam keluarga akan bahagia jika setiap anggota keluarga memiliki karakter kesediaan. Siap-sedia berarti mengutamakan kepentingan orang yang dilayani di atas jadwal dan prioritas pribadi karena itu betul-betul dibutuhkan oleh pihak yang lain. Sering suami-istri bertengkar dan marah-marah. Suami atau istri marah karena merasa disuruh-suruh, sementara yang satu tidak merasa menyuruh-nyuruh, karena ia berkata,”Kan, saya nyuruhnya pakai kata TOLONG.” Mungkin benar memakai kata “Tolong” tapi nada suaranya yang berbeda. Mengapa ia merasa disuruh-suruh? Karena ia tidak memiliki karakter kesediaan diri. Waktu yang digunakan untuk menolong sebenarnya tidaklah seberapa dibandingkan energi yang yang hilang karena tidak mau menolong. Karena dengan tidak menolong maka ada energi yang banyak untuk marah, hilang sukacita, mengeluh, menggerutu dan bersungut-sungut.
Ketika orang pacaran, mereka memiliki kesediaan yang luar biasa, menawarkan pertolongan: mau diantar ke plaza, mau diantar ke mall, mau diantar kemana lagi. Mengapa mereka boleh dikatakan jarang bertengkar, karena masing-masing memiliki kesediaan.
Kesediaan perlu dibangun dalam keluarga karena kesediaan adalah sebuah pilar karakter dalam keluarga bahagia. Kesediaan mencakup anggota keluarga melakukan hal yang menyenangkan hati anggota keluarga lainnya dan meluangkan waktu untuk bersama. Mengesampingkan hobi pribadi bila itu berbenturan dengan waktu bersama keluarga. Berhenti mengerjakan suatu tugas untuk mendengarkankan apa yang hendak disampaikan oleh anggota keluarga yang lain. Dengan memberikan kesediaan untuk mengubah rencana dengan teman untuk membantu keluarga ini menimbulkan stabilitas yang luar biasa dalam keluarga. Anggota keluarga akan merasakan rumah adalah tempat penerimaan. Anggota keluarga akan merasakan kelimpahan, akan merasakan kebahagiaan.
Keluarga yang memprioritaskan kebutuhan satu dengan yang lain, akan menumbuhkan atmosfir kedamaian dalam rumah tangga. Kedamaian ini akan membuat keluarga kokoh di masa-masa sukar. Karena itu mari menjadi bijaksana dengan menawarkan pertolongan kepada anggota keluarga yang lain.
Mari menjadi bijak membangun kesediaan dengan cara mendahulukan kepentingan anggota keluarga yang lain. Dengan mencari jalan untuk menolong bukan malah menghindar atau bersembunyi ketika ada yang memerlukan. Kita mengembangkan sikap untuk siap sedia sewaktu-waktu dengan sukacita ketika ada kesempatan untuk menolong. Mengecek apakah ada yang butuh ditolong dan menawarkan dengan senang hati. Itulah sikap bijaksana di dalam keluarga. Sikap kesediaan.
Source: Facebook.com
Dalam keluarga akan bahagia jika setiap anggota keluarga memiliki karakter kesediaan. Siap-sedia berarti mengutamakan kepentingan orang yang dilayani di atas jadwal dan prioritas pribadi karena itu betul-betul dibutuhkan oleh pihak yang lain. Sering suami-istri bertengkar dan marah-marah. Suami atau istri marah karena merasa disuruh-suruh, sementara yang satu tidak merasa menyuruh-nyuruh, karena ia berkata,”Kan, saya nyuruhnya pakai kata TOLONG.” Mungkin benar memakai kata “Tolong” tapi nada suaranya yang berbeda. Mengapa ia merasa disuruh-suruh? Karena ia tidak memiliki karakter kesediaan diri. Waktu yang digunakan untuk menolong sebenarnya tidaklah seberapa dibandingkan energi yang yang hilang karena tidak mau menolong. Karena dengan tidak menolong maka ada energi yang banyak untuk marah, hilang sukacita, mengeluh, menggerutu dan bersungut-sungut.
Ketika orang pacaran, mereka memiliki kesediaan yang luar biasa, menawarkan pertolongan: mau diantar ke plaza, mau diantar ke mall, mau diantar kemana lagi. Mengapa mereka boleh dikatakan jarang bertengkar, karena masing-masing memiliki kesediaan.
Kesediaan perlu dibangun dalam keluarga karena kesediaan adalah sebuah pilar karakter dalam keluarga bahagia. Kesediaan mencakup anggota keluarga melakukan hal yang menyenangkan hati anggota keluarga lainnya dan meluangkan waktu untuk bersama. Mengesampingkan hobi pribadi bila itu berbenturan dengan waktu bersama keluarga. Berhenti mengerjakan suatu tugas untuk mendengarkankan apa yang hendak disampaikan oleh anggota keluarga yang lain. Dengan memberikan kesediaan untuk mengubah rencana dengan teman untuk membantu keluarga ini menimbulkan stabilitas yang luar biasa dalam keluarga. Anggota keluarga akan merasakan rumah adalah tempat penerimaan. Anggota keluarga akan merasakan kelimpahan, akan merasakan kebahagiaan.
Keluarga yang memprioritaskan kebutuhan satu dengan yang lain, akan menumbuhkan atmosfir kedamaian dalam rumah tangga. Kedamaian ini akan membuat keluarga kokoh di masa-masa sukar. Karena itu mari menjadi bijaksana dengan menawarkan pertolongan kepada anggota keluarga yang lain.
Mari menjadi bijak membangun kesediaan dengan cara mendahulukan kepentingan anggota keluarga yang lain. Dengan mencari jalan untuk menolong bukan malah menghindar atau bersembunyi ketika ada yang memerlukan. Kita mengembangkan sikap untuk siap sedia sewaktu-waktu dengan sukacita ketika ada kesempatan untuk menolong. Mengecek apakah ada yang butuh ditolong dan menawarkan dengan senang hati. Itulah sikap bijaksana di dalam keluarga. Sikap kesediaan.
Source: Facebook.com
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.