Membenci dengan Baik
"Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai" (Pengkhotbah 3:8)
Ketika kita mengaku sebagai orang-orang yang takut akan TUHAN, secara otomatis kita pun harus membenci apa yang TUHAN benci. Ketika kita memiliki kebencian terhadap apa yang kita benci, maka kebencian kita inilah yang melindungi nilai-nilai kita.
Ayat
di atas mengungkapkan bahwa segala sesuatunya memiliki waktu
tersendiri, begitu pun dengan membenci. Mungkin ketika membaca hal ini
pertama kali, pikiran yang muncul adalah mengenai hukum kasih Allah.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang menjadi pengikut Kristus selalu
diidentikkan dengan yang namanya KASIH. Lima huruf ini adalah kata yang
ampuh untuk "melemahkan" orang Kristiani. Dikatakan ‘melemahkan" karena
terkadang orang Kristiani sepertinya tidak bisa melakukan perbuatan
selain perbuatan kasih yang ada di dalam pikiran dunia ini.
Bagi
sebagian orang kristiani, membenci adalah sebuah sifat yang tidak boleh
ada di dalam diri manusia, karena sepertinya bertentangan dengan hukum
kasih. Namun, sadarkah kita bahwa membenci adalah sifat yang perlu
seorang Kristiani miliki. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari
membenci dan memberikan tuntunan bagaimana seharusnya membenci dan apa
yang harus kita benci.
Anda
harus percaya bahwa apa yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar
adanya dan merupakan perkataan dan perasaan Allah dan ditulis oleh
penulisnya dengan diilhami oleh Roh Kudus. Jadi, Penulis kitab
Pengkhotbah pastilah benar saat menuliskan bahwa memang ada waktu untuk
membenci.
Dalam
Amsal 6:16-19 tertulis "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan,
tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah
dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati
yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju
kejahatan,seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan
yang menimbulkan pertengkaran saudara.." Dari ayat ini tergambar bahwa
TUHAN pun memiliki kebencian. Jadi, tidaklah mungkin orang mengasihi TUHAN, tetapi tidak memiliki kebencian.
Bagaimana
membenci dengan baik? Membenci dengan baik adalah membenci apa yang
Tuhan benci. Ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang mengatakan mengenai
apa-apa saja yang dibenci Tuhan. Selain Amsal 6:16-19, penulis kitab
Yesaya pun menuliskan mengenai apa yang Tuhan benci. Di dalam Yesaya
61:8 menuliskan, "Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci
perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan
akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu."
Setiap
orang dapat dikenali dari apa yang dia benci. Ketika kita mendengar
seseorang mengenai apa yang dia benci, kita dapat mengetahui seperti apa
dirinya dan arah hidupnya. Dalam menerapkan membenci dengan baik, ada
hal yang harus anda ingat, ‘Bersikap keraslah terhadap hal yang dibenci
tersebut, tetapi bersikap lembut kepada pribadinya,'(Go hard on the issue, but soft on the person).
Ketika kita mengaku sebagai orang-orang yang takut akan TUHAN, secara otomatis kita pun harus membenci apa yang TUHAN benci. Ketika kita memiliki kebencian terhadap apa yang kita benci, maka kebencian kita inilah yang melindungi nilai-nilai kita.
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.