All About Chinese Wedding Ceremony

Lamaran
1. Merupakan pertemuan antar keluarga inti. Biasanya membicarakan rencana pernikahan secara garis besar.
2. Dilakukan saat kedua calon mempelai siap untuk berkomitmen melanjutkan hubungan ke jenjang rumah tangga.
3. Biasanya keluarga calon mempelai pria membawa beberapa bawaan seperti kue dan jeruk. Kue adalah lambang dari hubungan yang manis dengan harapan kedua keluarga memiliki hubungan manis selamanya. Sedangkan jeruk adalah lambang dari kemakmuran.
4. Terkadang dilakukan juga penentuan tanggal pernikahan.
5. Apabila masih melihat tanggal baik untuk melangsungkan pernikahan, biasanya dihitung dari berbagai faktor, salah satunya dilihat dari shio kedua calon pengantin.
6. Secara umum, berdasarkan perhitungan Chinese, bulan baik berlangsung pada bulan September hingga awal bulan Februari kalender masehi. Sedangkan tanggal yang kurang bagus pada umumnya terjadi pada bulan April dan Juli kalender Masehi.
Sangjit
1. Merupakan hantaran dari pihakl aki-laki terhadap pihak perempuan. Sangjit juga sebuah bentuk penghargaan dari keluarga pria terhadap keluarga wanita.
2. Biasanya dilakukan pada 2 minggu sebelum hari H.
3. Saat sangjit, mempelai wanita menggunakan gaun berwarna merah.
4. Para pembawa baki hantaran diutamakan adalah pasangan suami-istri, jumlahnya genap seperti enam, delapan, sepuluh, dst.
5. Benda-benda /hantaran yang dibawakeluarga pria untuk keluarga wanita antara lain:
>> Perhiasan berupa cincin, gelang ,kalung, giwang.
>> Buah jeruk sebagai lambang kemakmuran.
>> Kalengan kaki babi
>> Wine/ arak
>> Uang susu dan uang lamar yang masing-masing dimasukkan pada amplop merah. Tidak ada ketetapan khusus berapa jumlah uang susu dan uang lamar yang diberikan pada keluarga pengantin wanita. Yang penting mengandung unsur angka‘8’.
>> Jika masih mengikuti tradisi sembayang leluhur, biasanya lilin merah besar sebanyak 2 pasang bermotif naga atau burung hong diikat pita merah, dibawa serta sebagai hantaran. Lilin ini merupakan simbolisasi menghalau unsur negatif.
>> Kue Sangjit
6. Selain benda-benda sangjit, pada budaya dan suku tertentu Tionghoa, sangjit juga disertai benda-benda seperti:
>> Kue satu, simbol kebahagiaan kedua mempelai menjadi satu.
>> Kaca, artinya cerminan pada diri sendiri.
>> Dua bundel pita berhuruf Cina yang berarti kebahagiaan ganda.
>> Kolang-kaling yang disepuh merah sebagai lambang cinta dan kasih sayang tetap langgeng.
>> Buah cermai bermakna agar rumah tangga ramai, bahagia, banyak sahabat dan keturunan.
>> Buah pala yang dibuat seperti manisan. Maknanya pasangan pengantin tetap tegar mengarungi kehidupan rumah tangga dalam kondisi apapun.
7. Pada tradisi suku tertentu hantaran dari pihak pria tidak diambil seluruhnya, melainkan hanya diambil separuhnya, sementara sisanya dikembalikan pada pihak pria.
8. Saat menjelang rombongan keluarga pria berpamitan, pihak calon pengantin wanita memberikan balasan, antara lain berupa permen atau cokelat manis dan kue-kue untuk dibawa pulang pihak pengantin pria sebagai harapan bahwa hubungan antar kedua pihak akan selalu manis.
9. Pihak pengantin perempuan memberikan uang yang dimasukkan pada amplop merah dengan karakter Xuang Xie atau Double Happiness (kebahagiaan yang berlipat ganda) untuk para pembawa baki. Jumlahnya tidak ditentukan, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Maksudnya adalah membagi-bagi keberuntungan pada kerabat.
Prosesi Hari H
Beberapa prosesi adat yang dilakukan, meskipun saat ini masyarakat Tionghoa yang tinggal di kota besar jarang melakukannya.
1. Menata kamar pengantin. Diselenggarakan di kediaman mempelai pria. Dan biasanya pengantin pria mempersiapkan ranjang baru yang akan digunakan bersama istrinya kelak.
2. Di kediaman wanita berlangsung upacara merias/menyisir rambut yang dipandu oleh ‘good luck woman’. Maksudnya untuk menyucikan dan melindungi mempelai wanita dari berbagai pengaruh tidak baik.
3. Makan 12 sayur. Masing-masing mempelai mencicipi 12 jenis makanan beraneka rasa yang dihidangkan dalam 12 mangkok. Ini merupakan simbol bila mempelai siap menghadapi berbagai kondisi kehidupan.
4. Suapan terakhir orangtua terhadap masing-masing pengantin. Disusul dengan merapihkan busana mempelai, orang tua mempelai wanita secara simbolik memasang veil. Sedangkan orangtua mempelai pria membantu memasangkan jas yang digunakan.
5. Mempelai pria datang menjemput mempelai wanita.
6. Setelah dilakukan penjemputa nmempelai wanita, selanjutnya di kamar pengantin pengantin pria akan membuka cadar mempelai wanita.
7. Menyalakan lilin maupun lampu yang memiliki karakter double happiness. Lentera ini merupakan perlambang dari lentera rumah tangga.
8. Makan Onde.
Tea Pay
‘Tea’ artinya teh, ‘pay’ artinya penghormatan. Bila diartikan, tea pay adalah sebuah penghormatan dengan menggunakan teh. Prosesi ini merupakan bentuk penghormatan mempelai terhadap orangtua.
1. Bisa dilakukan setelah maupun sebelum acara pemberkatan,tergantung kondisi.
2. Pertama dilakukan di kediaman pria selanjutnya di kediaman wanita. Apabila dilakukan di hotel, biasanya pihak keluarga pria dulu, kemudian baru wanita.
3. Teh tidak boleh diganti dengan jenis minuman lain.
4. Perlengkapan tea pay berasal dari orang tua pihak wanita yang merupakan simbolisasi pembekalan berumah tangga.
5. Biasanya pengantin wanita menggunakan busana cheong sam yang dihiasi ornamen dragon phoenix. Dragon merupakan simbol dari raja, sedang phoenix adalah simbolisasi dari ratu.
6. Saat menyajikan teh,mempelai wanita berada di samping kanan mempelai pria. Mereka akan berhadap-hadapan dengan pasangan yang akan disuguhkan teh.
7. Selain orang tua, yang boleh disuguhkan teh adalah orang-orang yang dituakan yang telah menikah.
8. Untuk susunan pemberian teh, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan orang tua.
9. Idealnya susunan penerima teh adalah orangtua, kakek dan nenek, saudara kandung yang sudah menikah, keluarga dari papa dan keluarga dari mama.
10. Tata cara tea pay:
>> Sesepuh yang akan diberikan penghormatan dipersilahkan duduk di kursi yang disediakan.
>> Kedua mempelai memberikan penghormatan dengan membungkukkan badan atau mengepalkan kedua tangan dan berkata ‘Qong Xie’ artinya salam.
>> Seorang yang telah ditunjuk, biasanya bridesmaid, menuangkan teh ke dalam cangkir. Selanjutnya, nampan berisi cangkir teh diberikan kepada mempelai wanita.
>> Mempelai pria mengambil satu persatu cangkir dari nampan tersebut dan memberikannya kepada orang tua dan para sesepuh.
>> Selanjutnya, apabila tea pay dilakukan di keluarga wanita, maka yang menerima nampan adalah pengantin wanita, dan yang memberikan cangkir teh pada para sesepuh adalah pengantin pria.
>> Sesepuh yang menerima secangkir teh, biasanya memberikan bingkisan berupa uang yang dimasukkan kedalam angpao merah atau perhiasan yang biasanya akan dipasangkan langsung kepada mempelai.
>> Pada adat tertentu, untuk tea pay, pengantin wanita memberikan satu set handuk kepada orang-orang yang telah disuguhkan teh sebagai ucapan terima kasih.
Untuk informasi dan perencanaan pernikahan, silahkan menghubungi SHARON WEDDING PROJECT - 021-97638080. Web: www.sharonprojects.com. Email: david@sharonprojects.com
Photographs: Courtesy of Edward Suhadi Photography
Source: http://www.belladonnathewedding.com
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.