RUTH SAHANAYA - TIGA KALI SEPULUH
Ruth Sahanaya mengaku telah mengungkap berbagai keraguan dalam hidupnya melalui sebuah buku yang diberi titel Tiga Kali Sepuluh (The Unheard Songs).
Menurutnya, buku yang ditulis oleh Tamara Geraldine tersebut berisikan
cerita-cerita yang diharapkannya dapat menjadi berkat, inspirasi, serta
pelajaran, bagi para pembacanya.

"Terjawab sudah keraguan dan ketidakpedean saya. Terbitnya
sebuah buku yang dibantu suamiku dan sahabatku Tamara," ujar wanita yang
akrab disapa Uthe ini, ditemui di kawasan Kemang, pada akhir pekan
lalu.
"Prosesnya juga nggak pede sih. Apa mampu jalan hidup saya bisa menginspirasi orang. Tapi kehebatan Tamara, bagaimana cara dia membuat saya berani untuk berterus terang, pendekatan dia itu yang buat saya menjadi pede. Ternyata banyak kok, cerita saya yang bisa dibagikan," tambah Uthe.
Sementara Jeffry Waworuntu --suami Uthe-- menyatakan, biografi ini merupakan terobosan bagi keduanya. Pasalnya, banyak hal menarik dari sang istri yang memulai kariernya sebagai penyanyi dari bawah, hingga dilabeli sebagai salah satu diva Indonesia. "Ternyata banyak orang yang belum tahu tentang Ruth. Hingga saat ini, Ruth itu penuh pengorbanan dan tidak instan. Penuh kerja keras dan keringat," katanya.
Sang penulis Tamara Geraldine berujar, menulis biografi bukanlah hal yang sepele baginya. "Buku biografi bukan spesialisasi saya. Saya hanya cerpen, karena saya punya kekuatan cerpen. Dan sebenarnya cerita hidup Ruth itu berbab-bab seperti cerpen," katanya.
Seraya berpromosi, menurutnya buku tersebut mengedepankan kepentingan pembaca. Ada investasi uang dan waktu bagi para pembaca terhadap buku ini. "Ketika buku sudah dibaca semua chapter, berarti dia sudah membaca biografi Ruth yang sangat casual ternyata," demikian Tamara.
(source: garta.com)

JAKARTA, KOMPAS.com-- Salah satu diva kenamaan
Indonesia, Ruth Sahanaya atau yang akrab disapa Uthe (48) telah genap 30
tahun berkarya di belantika musik Indonesia. Di tahun yang spesial ini,
Ruth Sahanaya meluncurkan sebuah buku biografi berjudul "Ruth: Tiga Kali Sepuluh, The Unheard Songs" yang ditulis oleh Tamara Geraldine (40), di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, Sabtu (09/05/2015).
Pada momen tersebut, Uthe menceritakan sejarah di balik terbitnya buku tersebut kepada para tamu dan wartawan yang hadir. "Sebetulnya kalau ditanya, ini sama sekali bukan ide saya. Membuat buku ini adalah ide suami saya dan juga manajer saya, Jeffry Waworuntu (50). Sebetulnya, proyek ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Jeffry sebagai seorang manajer. Selalu harus update, harus memikirkan apa langkah berikutnya, kemudian apa yg belum saya lakukan sepanjang perjalanan karier saya," ujar Uthe. Ide untuk membuat buku ini juga dicetuskan sehubungan dengan usia berkarier Ruth Sahanaya yang sudah menginjak 30 tahun.
Pada awalnya, Uthe tidak merasa percaya diri dengan ide tersebut. "Saya berpikir bahwa apakah sudah pantas seorang saya menerbitkan buku, karena menurut pandangan saya, yang membuat seseorang bisa memiliki buku biografi itu adalah satu sosok yang sudah memiliki segudang pengalaman. Mungkin juga boleh dibilang umurnya sudah sangat matang," cerita sang diva bersuara merdu ini. Namun berkat dorongan sang suami, pada akhirnya ia berani untuk meluncurkan buku ini.
Selanjutnya, Ruth Sahanaya juga menceritakan proses pencarian penulis untuk buku tersebut. Pilihannya bersama sang suami pun, jatuh pada Tamara Geraldine saat mereka secara kebetulan bertemu di sebuah pesta. Uthe percaya bahwa pertemuannya dengan Tamara saat itu bukan hanya kebetulan. "Tidak ada yang kebetulan. Saya yakin, ketika segala sesuatu yang kita miliki berniat baik, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik termasuk orang-orang yang tepat untuk kita," ucap Uthe.
Buku tersebut akan berisi mengenai kisah-kisah Uthe yang belum pernah diceritakan sebelumnya.
(Source: kompas.com)
Untuk Saya pribadi, setiap cerita dalam buku ini menginspirasi saya, tentang bagaimana hidup seorang Diva Ruth Sahanaya yang sederhana dan membawa dampak bagi banyak orang. You better don't missed it, friends!

"Prosesnya juga nggak pede sih. Apa mampu jalan hidup saya bisa menginspirasi orang. Tapi kehebatan Tamara, bagaimana cara dia membuat saya berani untuk berterus terang, pendekatan dia itu yang buat saya menjadi pede. Ternyata banyak kok, cerita saya yang bisa dibagikan," tambah Uthe.
Sementara Jeffry Waworuntu --suami Uthe-- menyatakan, biografi ini merupakan terobosan bagi keduanya. Pasalnya, banyak hal menarik dari sang istri yang memulai kariernya sebagai penyanyi dari bawah, hingga dilabeli sebagai salah satu diva Indonesia. "Ternyata banyak orang yang belum tahu tentang Ruth. Hingga saat ini, Ruth itu penuh pengorbanan dan tidak instan. Penuh kerja keras dan keringat," katanya.
Sang penulis Tamara Geraldine berujar, menulis biografi bukanlah hal yang sepele baginya. "Buku biografi bukan spesialisasi saya. Saya hanya cerpen, karena saya punya kekuatan cerpen. Dan sebenarnya cerita hidup Ruth itu berbab-bab seperti cerpen," katanya.
Seraya berpromosi, menurutnya buku tersebut mengedepankan kepentingan pembaca. Ada investasi uang dan waktu bagi para pembaca terhadap buku ini. "Ketika buku sudah dibaca semua chapter, berarti dia sudah membaca biografi Ruth yang sangat casual ternyata," demikian Tamara.


Pada momen tersebut, Uthe menceritakan sejarah di balik terbitnya buku tersebut kepada para tamu dan wartawan yang hadir. "Sebetulnya kalau ditanya, ini sama sekali bukan ide saya. Membuat buku ini adalah ide suami saya dan juga manajer saya, Jeffry Waworuntu (50). Sebetulnya, proyek ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Jeffry sebagai seorang manajer. Selalu harus update, harus memikirkan apa langkah berikutnya, kemudian apa yg belum saya lakukan sepanjang perjalanan karier saya," ujar Uthe. Ide untuk membuat buku ini juga dicetuskan sehubungan dengan usia berkarier Ruth Sahanaya yang sudah menginjak 30 tahun.
Pada awalnya, Uthe tidak merasa percaya diri dengan ide tersebut. "Saya berpikir bahwa apakah sudah pantas seorang saya menerbitkan buku, karena menurut pandangan saya, yang membuat seseorang bisa memiliki buku biografi itu adalah satu sosok yang sudah memiliki segudang pengalaman. Mungkin juga boleh dibilang umurnya sudah sangat matang," cerita sang diva bersuara merdu ini. Namun berkat dorongan sang suami, pada akhirnya ia berani untuk meluncurkan buku ini.
Selanjutnya, Ruth Sahanaya juga menceritakan proses pencarian penulis untuk buku tersebut. Pilihannya bersama sang suami pun, jatuh pada Tamara Geraldine saat mereka secara kebetulan bertemu di sebuah pesta. Uthe percaya bahwa pertemuannya dengan Tamara saat itu bukan hanya kebetulan. "Tidak ada yang kebetulan. Saya yakin, ketika segala sesuatu yang kita miliki berniat baik, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik termasuk orang-orang yang tepat untuk kita," ucap Uthe.
Buku tersebut akan berisi mengenai kisah-kisah Uthe yang belum pernah diceritakan sebelumnya.
(Source: kompas.com)
Untuk Saya pribadi, setiap cerita dalam buku ini menginspirasi saya, tentang bagaimana hidup seorang Diva Ruth Sahanaya yang sederhana dan membawa dampak bagi banyak orang. You better don't missed it, friends!
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.