BOYS TO MEN

Men Seminar JPCC - by Jose Carol

Tiga hal yang mempengaruhi seseorang dalam kehidupan:
1. Orang-orang yang ada di sekitar kita.
2. Keadaan yang ada di sekeliling kita.
3. Karakter yang ada didalam diri kita.

Ketika kita bisa membangun karakter kita dengan baik, kita bisa mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang tepat.

1 Kor. 13:10-11
Kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh usianya, tetapi di tentukan oleh pola pikir, perasaan dan perkataannya. Seseorang yang dewasa adalah seseorang yang meninggalkan sifat lama kanak2nya menjadi dewasa.

Berikut 7 ciri-ciri yang membedakan antara boy dan men:

1. Boys want to grow old. Men want to stay young.
Sumber konflik dalam kehidupan kita seringkali disebabkan oleh orang2 yang belum bisa menerima keadaan mereka.

Maturity isn’t a product of growing older, but the product of growing wiser.
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena muda. 1 Kor 4:12.
Perhatikan perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian kita. Hal tersebut yang menjadikan kita dewasa.

2. Boys do what they like, men do what they should.

A. Apologizing doesn’t mean you are wrong and the other person is right. It just you value your relationship more than your ego. Seorang pria dewasa tidak mempertahankan egonya, tetapi lebih mempertahankan hubungan.

B. Speaking up the truth in love. Pria yang dewasa berani untuk speak up, berkata ya di atas ya, dan tidak di atas tidak. Efesus 4:15. Jika kita tidak speak up in love, we are not grow up. Kita tidak speak up the truth in anger, ketika kita marah, shut up! Honest conversation build mature relationship.

C. Mengampuni dan memberkati orang yang menyakiti kita.
Matius 5:44-48. Bertumbuh menjadi dewasa sama seperti Bapa di sorga yang ‘tidak perhitungan’. Roma 12:14-18

Seorang yang dewasa orang yang mampu bersukacita melihat orang lain diberkati.




image

3. Boys speak about big things, men understand the small things.
Selama kita perlu pamerkan sesuatu yang besar, kita belum menjadi dewasa. Kedewasaan seseorang ditentukan oleh bagaimana dia mengerti hal-hal yang kecil, bukan membicarakan hal-hal yang besar. Kedewasaan datang dengan pengertian, karena pengertianlah yang menjadikan dewasa. Dalam kehidupan, jika kita selalu minta dimengerti, kita masih belum menjadi dewasa.

Yakobus 1:19. Setiap orang yang dewasa adalah orang yang cepat untuk mendengar (mengerti/menyimak) dan lambat untuk berkata-kata dan marah.

Sumber konflik dalam sebuah relationship adalah karena ketidakdewasaan, minta di mengerti.
Maturity is not measured by age its an attitude build by experience.

Semakin besar kita mengendalikan perasaan kita terhadap sesuatu yang tidak kita harapkan, pada saat itulah kita menjadi dewasa.

Ukuran kedewasaan seseorang tidak di tentukan oleh bagaimana dia mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, tetapi bagaimana ia bersikap ketika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.

4. Boys cry when they face challenges, men cry when they overcome the challenges.
Strong men still cry. But in different times. Kanak2 cenderung menyalahkan, orang dewasa bertanggungjawab.

Yohanes 5:1-8. Orang buta, adalah orang yang memiliki semua kekuatan tetapi tidak memiliki visi. Orang lumpuh, adalah orang memiliki visi tapi tidak mampu mengerjakannya.
Orang dewasa bukan berarti tidak memiliki masalah. Orang dewasa adalah orang yang merespon dengan benar ketika masalah itu datang.

Kisah Rasul 3:1-10
Kehidupan kita ditentukan oleh bagaimana respon kita terhadap suatu hal yang kita minta dan tidak dipenuhi.

Spiritual maturity is not just what you believe. Spiritual maturity is evident by how you behave.
Kedewasaan rohani kita tidak ditentukan oleh iman kita saja, tetapi bagaimana respon kita ketika doa kita tidak dijawab.

Sometimes problem don’t require a solution to solve them instead they require maturity to outgrow them.

5. Boys need attention, men give attention.
Maturity begins to grow when you can sense your concern for other outweighning your concern for yourself.

Kita tidak bisa memilih gender ketika kita lahir.
Tuhan yang mempercayakan sesuatu yang berharga bagi kita untuk membawa benih untuk sebuah kehidupan yang baru. Dari awalnya, Tuhan menciptakan seorang pria untuk memberi, bukan menerima.

Dalam setiap aspek kehidupan kita, ketika kita hanya mau menerima, mengambil dan tidak memberi, kita tidak bisa disebut dewasa. Belajar untuk memberi.

6. Boys dream then wake up and wait. Man dream and wake up to act.
Orang yang dewasa tidak pernah menyerah. Ia terus mencoba lagi, mencoba lagi sampai ia berhasil. Orang dewasa tidak hidup dari belas kasihan orang lain. Orang dewasa menginspirasi orang lain dan membuat orang disekitarnya melihat Tuhan hidup dalam kehidupannya.

7. Boys laugh at other’s mistakes. Men are able to laugh at their mistakes.
Orang yang dewasa adalah orang yang rileks, tapi serius. Orang yang dewasa tidak takut mengakui kesalahannya.

Maturity is being able to laugh at yourself and refrain from laughing at others.
Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, tidak ditentukan oleh usia dan apa yang kita kerjakan.
God bless you!

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.