Pengorbanan Induk Ayam

Suatu sore seorang petani pulang ke rumahnya dengan tubuh yang letih.Dari kejauhan ia melihat ada asap yang cukup tebal mengepul dari arah rumahnya.petani itu berlari dengan cepat tanpa menghiraukan keletihannya. Setelah dekat ke rumahnya,ia melihat bahwa kandang ayamnya sedang terbakar.Ia berusaha untuk memadamkan api yang masih menyala.Setelah beberapa lama,barulah petani itu berhasil memadamkan api tersebut.Sang petani sangat sedih melihat ayamnya yang hanya beberapa belas ekor itu musnah terbakar.Ia duduk termenung memikirkan nasib ayam-ayam dan anak-anak ayamnya yang baru saja menetas beberapa hari yang lalu.Namun ia tersentak ketika mendengar ciapan anak-anak ayam.ia segera mengambil sebatang kayu dan mengorek-ngorek reruntuhan kandang itu.Ia berkonsentrasi untuk mendengar dari mana datangnya ciapan anak-anak ayam itu.ternyata ciapan anak-anak ayam itu berasal dari seonggok ayam yang telah menghitam.Kemudian ia membuka sayap ayam yang terbakar itu dan keluarlah empat ekor anak ayam yang menciap-ciap ketakutan.Ternyata onggokan ayam yang terbakar itu adalah induk dari anak-anak ayam tersebut.Induk ayam itu rela mati demi menyelamatkan hidup anak-anaknya yang masih kecil.

Induk ayam memang selalu melindungi anak-anaknya di bawah sayapnya.ketika malam tiba,induk ayam selalu megumpulkan semua anak-anaknya di bawah sayapnya dan mendekap mereka agar aman dan tetap hangat.ketika elang atau musang hendak memangsa anak-anaknya,maka ia akan memanggil semua anak-anaknya untuk berkumpul di bawah sayapnya.induk ayam itu akan berjuang,bahkan sampai mati asalkan anak-anaknya selamat.jika induk ayam saja mempunyai kasih yang begitu besar terhadap anak-anaknya,apa lagi Bapa kita yang di Sorga!

Tidak ada kasih di dunia ini semurni dan sebesar kasih Bapa Sorgawi.Kasih-Nya yang besar kepada umat manusia telah menuntut Dia untuk melepaskan hak-Nya sebagai Bapa,dan mengutus Anak Tunggal yang sangat dikasihi-Nya untuk mati dengan cara yang hina di atas kayu salib.Semua dilakukan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dari maut.ketika Tuhan Yesus menanggung sengsara dan tergantung di kayu salib,bukan hanya Yesus sendiri yang merasakan semua kesengsaraan yang tak terkatakan itu,tetapi Bapa di Sorga merasakan keperihan yang sangat mendalam di hati-Nya. Film"The Passion Of The Christ" menggambarkan keperihan hati-Nya,yaitu saat Yesus berada di puncak penderitaan-Nya,"Air Mata"Bapa di Sorga jatuh menetes ke bumi.

Hanya kasih yang besar seperti Kasih Bapa di Sorga yang akan membawa setiap manusia sampai kepada keselamatan yang kekal.Sebab itu,marilah kita jangan menyia-nyiakan pengorbanan-Nya yang begitu besar dengan menolak keselamatan di dalam Yesus Kristus.mari kita hargai pengorbanan-Nya yang besar,mari kita terimah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita saat ini juga...
Tuhan Yesus memberkati kita selalu... Amin

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.